A. Tuhan itu Pasti ada

            Adanya alam semesta ini cukup menjadi petunjuk bagi manusia bahwa Tuhan itu pasti ada. Mengapa? Sebab, logika yang sehat akan mengatakan bahwa mustahil sesuatu itu tanpa ada yang menciptakannya. Sebagaimana benda – benda di sekitar kita ini, seperti meja, kursi, lemari dan yang lainnya pastilah ada yang membuatnya, yaitu tukang kayu. Lalu dari manakah kayu itu? Jawabannya adalah dari pohon. Kemudian, siapakah yang telah menciptakan pohon? Dialah Tuhan yang Maha Kuasa.

Sebutkan Ciptaan Allah Yang Ada di Bumi? Inilah Jawabannya | Al ...

            Dari pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) kita mengetahui bahwa jagad raya ini terdiri dari beberapa galaksi, diantaranya galaksi andromeda dan galaksi bima sakti. Galaksi adalah gugusan bintang yang milyaran jumlahnya. Dan salah satu bintang itu adalah matahari, yang senantiasa memancarkan cahaya untuk kehidupan di bumi tempat tinggal kita. Bayangkan betapa luasnya jagad raya ini dan beberapa besarnya kekuasaan Tuhan yang menciptakannya.

            Matahari diikuti 9 planet lainnya membentuk tata surya. Diantara 9 planet itu adalah bumi yang kita huni. Bumi dan planet – planet lain tersebut beredar mengelilingi matahari menurut garis edarnya masing – masing. Betapa teraturnya peredaran planet – planet tersebut hingga mereka tidak saling bertabrakan. Ini menunjukkan betapa sempurnanya ilmu Tuhan.

            Sekarang, marilah kita perhatikan keanekaragaman makhuk hidup yang ada di sekeliling kita. Dapatkah kalian menghitung jumlah spesies yang ada pada tumbuhan serta hewan? Lihatlah aneka warna pada kelopak bunga, warna sayap kupu – kupu yang berterbangan di sekitarnya dan keunikan ikan – ikan di taman laut yang indah. Sungguh luar biasa kehebatan sang penciptanya.

            Tuhan yang telah menciptakan jagad raya yang luas tak terbatas, matahari dengan sistem tata suryanya yang sangat teratur adalah maha kuasa, maha sempurna, maha mengetahui, maha kekal dan maha yang lainnya.

            Sebab jika tidak, mustahil Tuhan dapat mencipta, mengatur dan memelihara alam semesta.

 CIPTAAN ALLAH YANG PERTAMA – Kunci Urip

B. Makna dan Tujuan Ibadah

            Ibadah adalah segala kebajikan baik jasmaniah maupun rohaniah, material maupun spritual yang dilakukan dengan niat untuk mengabdi kepada Tuhan yang Maha Esa. Contoh kebajikan jasmaniah seperti bekerja keras, perjalanan menuju tempat ibadah, belajar dan lain – lainnya. Contoh kebajikan rohaniah seperti berpikir positif, baik sangka, ikhlas dan lain – lainnya. Contoh kebajikan material seperti bersedekah, menyantuni anak yatim, membantu pembangunan sarana ibadah, jalan dan lain – lain. Contoh kebajikan spiritual menasehati, memberi dukungan, menghadiri undangan, mendoakan dan lain – lain.

            Tidak semua kebajikan dapat disebut ibadah, sebab ibadah memiliki persyaratan khusus, yaitu 1) diniatkan untuk mengabdi pada Tuhan, 2) dilakukan dengan ikhlas, 3) menggunakan harta yang halal, 4) mengikuti tuntunan agama. Niat untuk mengabdi pada Tuhan merupakan syarat utama suatu ibadah sebab ibadah itu sendiri berarti pengabdian yakni pengabdian seorang manusia sebagai makhluk kepada Tuhan sebagai pencipta (khalik). Oleh karena itu kebajikan yang tidak diniatkan untuk mengabdi pada Tuhan tidak dapat disebut ibadah. Contoh kebajikan yang tidak termasuk ibadah seperti bersedakah agar menjadi orang yang berpengaruh dilingkungannya, bekerja keras agar dikagumi orang, memberi nasehat agar dinggap pandai dan lainnya. Kebajikan yang termasuk ibadah akan mendapat pahala dari Tuhan, sedangkan kebajikan yang tidak termasuk ibadah tidak akan mendapatkan pahala. Seseorang yang banyak mendapatkan pahala akan masuk ke Surga.

 Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

            Tujuan ibadah dapat dijelaskan menurut dua aspek yaitu internal dan eksternal. Aspek internal menyangkut hubungan langsung antara pribadi yang beribadah dengan Tuhannya. Sedangkan aspek eksternal menyangkut hubungannya dengan pribadi – pribadi lain dan lingkungannya (hubungan horizontal). Maka tujuan umum ibadah adalah membangun hubungan baik antara pribadi yang beribadah dengan Tuhannya (vertikal) dan dengan pribadi lain beserta lingkungannya (horizontal). Karena itu dalam beribadah haruslah memperhatikan keseimbangan antara keduanya.

Secara lebih rinci tujuan ibadah menurut aspek internalnya adalah sebagai berikut :

1.        Untuk menyatakan ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia Tuhan

2.        Untuk menyatakan ketundukan / pengakuan makhluk terhadap Tuhannya

3.        Untuk mendekatkan diri kepada Tuhan

4.        Untuk menyatakan ungkapan rasa cinta kepada Tuhan (munajat cinta)

Sedangkan tujuan ibadah menurut aspek eksternalnya adalah untuk membentuk pribadi yang :

1.      Mandiri , teguh dan disiplin

2.      Memiliki kepedulian terhadap lingkungan alam sekitar

3.     Tegas dan berani menegakkan kebenaran

Setelah kalian memahami materi diatas, silahkan mengisi tugas dengan menekan tombol dibawah ini

√ Antonim Tugas - Tesaurus Bahasa Indonesia - Lektur.ID