Adalah
sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi
bagi anak – anak dalam usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam
menggali sebanyak mungkin potensi yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi
kesejahteraan hidup dimasa mendatang. Namun banyak remaja yang tidak tahu
bagaimana memanfaatkan waktu seefektif mungkin. Terbukti masih banyak anak yang
terlihat melakukan kegiatan – kegiatan yang semestinya tidak perlu dilakukan.
Yakni kegiatan yang berbau iseng yang menunjukkan tidak tahuan mereka cara
menggunakan waktu secara tepat. Untuk dapat melakukan kegiatan sehari – hari
secara tepat, maka perlu adanya jadwawl kegiatan yang disusun sehingga apa yang
dilakukan memliki tujuan. Pada hakekatnya kegiatan anak – anak dibagi menjadi 3
jenis, yaitu :
1.
Kegiatan rumah
2.
Kegiatan sekolah
3.
Kegiatan sosial
Kegiatan
rumah mencakup mengenai kegiatan – kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
kewajiban anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua di rumah,
seperti membereskan pekerjaan rumah sehingga dapat meringankan pekerjaan orang
tua sekaligus menunjukkan darma bakti kita terhadap orang tua. Namun perlu
diingat disini bahwa, jangan sampai kegiatan membantu pekerjaan orang tua
menyita waktu dan tenaga anak sehingga menyebabkan kegiatan lain yang
semestinya diselesaikan anak menjadi terganggu. Kegiatan sekolah mencakup 2 hal
yaitu :
1. Kegiatan
intrakulikuler seperti kegiatan belajar mengajar
2..Kegiatan
ekstrakulikuler seperti kegiatan sekolah yang berkaitan dengan
pengembangan dan
mina anak terhadap bidang ketrampilan tertentu misalnya pramuka, basket, bola
voli dan sebagainya
Disamping
dua kegiatan tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang harus
diselesaikan oleh anak diluar jam pelajaran yaitu mengerjakan tugas – tugas
rumah yang diberikan oleh guru.
Kegiatan
sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak
sebagai makhluk sosial, kegiatanny seperti meliputi pergaulan anak dengan teman
– temannya.
Kegiatan
– kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai antara
kegiatan yang satu mengganggu kegiatan yang lainnya sehingga semuanya bisa
saling mendukung keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa yang tugas
pokoknya belajar untuk persiapan masa depan, maka kegiatan utama yang perlu
diselesaikan dan memperoleh perhatian yang paling besar adalah menyelesaikan
tugas – tugas yang berkaitan dengan kegiatan sekolah. Dengan demikian dalam
pembuatan jadwal kegiatan sehari – hari pembagian porsi waktu terbanyak adalah
menyelesaikan kegiatan sekolah. sebagai contoh jadwal kegiatan siswa sebagai
berikut :
Waktu
|
Kegiatan
|
04.00
|
Bangun
pagi kemudian menunaikan ibadah dan berolah raga
|
04.30
– 06.00
|
Persiapan
Berangkat Sekolah
|
07.00
– 13.30
|
Melakukan
Kegiatan Belajar di Sekolah
|
13.30
– 15.30
|
Istirahat
Siang
|
15.30
– 17.00
|
|
17.00
– 18.30
|
Membantu
orang tua
|
19.00
– 21.00
|
Belajar
di Rumah
|
B.
Mengatur Waktu Belajar
Jadwal
kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat libur
kegiatan sekolah bisa diganti dengan kegiatan membantu orang tua atau rekreasi
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan. Apabila jadwal kegiatan yang telah disusun
tersebut ditaati pelaksanaannya secara disiplin maka kecil kemungkinan bagi
anak melakukan kegiatan iseng yang menimbulkan keresahan.
Kegiatan
belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang pelajar. Untuk memperoleh
prestasi belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang rutin
dengan frekuensi yang tetap. Hukum “JOST” mengemukakan bahwa belajar empat hari
masing – masing satu jam lebih efektif daripada 4 jam langsung dalam 1 hari.
Hal ini mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah banyaknya waktu belajar
yang kita perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan keajegan dalam
belajar yang kita perlukan untuk meraih hasil yang maksimal. Oleh karena itu,
perlu kiranya kita menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin
agar diperoleh hasil yang maksimal.
Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan tanpa dapat menghasilkan prestasi yang diharapkan, contohnya apabila kita memilih waktu setelah menonton televisi memiliki kecenderungan mata lelah serta cepat mengantuk, karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton televisi akan semakin tersiksa saat harus membaca buku pelajaran. Belum masalah kesan yang diperoleh dari isi tayangan televisi yang tidak mustahil akan lebih berkesan dan berpengaruh daripada kejiwaan siswa sehingga dapat menghambat daya serap anak pada isi pelajaran yang dibacanya.
Belajar
memerlukan suasana yang mendukung antara lain badan yang segar, udara yang tidak
terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang
nyaman dan tenang. Tidak mungkin seorang anak bisa belajar dengan baik apabila
masih terdapat tugas dari orang tua atau pihak lain yang dipercayakan kepadanya
dan tugas tersebut akan menyulitkan anak berkonsentrasi pada materi yang
dipelajari.
Ada
beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik, antara lain:
1.
Seusai tidur siang
pukul 16.00 sampai pukul 17.00
2.
Seusai subuh
sekitar pukul 04.30 sampai pukul 05.30
3.
Seusai makan malam
sekitar pukul 19.00 sampai pukul 20.30
Waktu belajar yang efisien antara 1 hingga 2 jam,
apabila ingin menambah jam belajar maka harus ada rentang waktu istirahat untuk
merilexkan saraf otak yang telalu tegang sehingga saat meneruskan belajar tubuh
terasa segar kembali. Berikut ini kiat – kiat mengatur waktu yang ditulis oleh
“Heanne Shay Schumm” dalam buku berjudul “Sekolah? Siapa Takut?” berikut ini :
1.
Tetapkan
Prioritas!
Kalau banyak yang harus
dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan lalu urutkan
setiap tugas menurut urgensi
2.
Jangan membebani
diri dengan jadwal yang berlebihan!
Lakukanlah perubahan
untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang banyak yang
harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung terhadap jadwal tersebut
3.
Luangkan waktu untuk
membiasakan diri menjadi teratur!
1 Komentar
Kegiatan sehari hari harus di manfaat kan dengan benar seperti membantu orang tua
BalasHapus